Bernyanyi adalah bermusik dengan menggunakan organ
suara manusia.
KONSEP
MUSIK
Beberapa ahli memiliki pendapat sendiri tentang arti dari
music. Berikut adalah pendapat2nya.
a.
David Ewen
Ilmu pengetahuan
dan seni tentang kombinasi music dari nada-nada.
b.
Schopenhauer (filsuf Jerman)
Melodi yang
syairnya adalah alam semesta.
c.
Dello Jojo (Amerika Serikat)
Musik dapat
memperluas pengetahuan dan pandangan. Pengenalan terhadap music akan
menumbuhkan rasa penghargaan akan nilai seni.
d.
Suhastjarja (dosen ISI Yogyakarta)
Ungkapan
rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud
nada2 atau bunyi yang mengandung ritme dan harmoni.
Dengan
demikian, music
secara
singkat adalah seni tentang kombinasi ritmik nada2, baik vocal
maupun instrumental yang meliputi melodi dan harmoni.
TEKNIK
MUSIK
Organ tubuh yang paling berperan ketika bernyanyi adalah
mulut.
Organ Penggerak
a. Paru-paru
-
Berfungsi untuk menghirup udara
-
Kapasitas paru2 berpengaruh terhadap panjang
pendeknya suara
b. Laring
(pangkal tenggorok)
-
Organ tubuh tempat pita suara berada
-
Pita suara menghasilkan suara
-
JIka terkena sentuhan udara, pita suara akan menghasilkan
nada setelah dikoordinasikan dengan alat2 artikulasi di rongga mulut
dan hidung
-
Laring berfungsi untuk melindungi pita suara
c. Faring
(batang tenggorok)
-
Menghubungkan laring dengan rongga mulut dan rongga
hidung
-
Jika terganggu, akan menimbulkan radang
-
Salah satu cara membersihkan faring dari lender adalah
dengan gurah
d. Diafragma
(sekat rongga dada)
-
Otot besar yang melintang di antara rongga dada dan
rongga perut
-
Mengatur kerja paru2 secara otomatis
-
Bermanfaat untuk memperbesar kapasitas paru2
-
Organ Penggetar
Organ penggetar yang berperan dalam menghasilkan suara adalah
pita suara. Berikut adalah posisi2 pita suara dalam menghasilkan
suara.
a. Terbuka
lebar
-
Udara akan keluar dari paru2 tanpa hambatan
-
Menghasilkan suara h
b. Tertutup
rapat
-
Jika pita suara tertutup, laring juga tertutup
-
Udara dari paru2 terhambat dan menghasilkan
suar hamzah (hambat glotal)
c. Bagian
atas terbuka sedikit
-
Menyebabkan udara dari paru2 menggetarkan pita
suara
-
Menghasilkan suara yang jika diolah oleh alat ucap
(artikulasi) akan menghasilkan aneka ragam suara
d. Bagian
bawah terbuka sedikit
-
Dihasilkan suara lemah
-
Udara berembus dari paru2 akan keluar tanpa
kekuatan
-
Cocok untuk berbisik dan bernyanyi dengan teknik
bersenandung
Alat Ucap (Artikulasi): mulut.
Mulut terdiri dari dua bagian, articulator dan titik artikulasi.
Artikulator: alat ucap yang dapat digerakkan atau
digeserkan untuk menimbulkan berbagai macam bunyi. Alat articulator adalah
lidah.
Titik
artikulasi: bagian alat ucap yang menjadi
tumpuan atau titik sentuh articulator. Organ2 yang termasuk titik
artikulasi adalah bibir, gigi, gusi, langit2 keras, langit2
lunak, dan anak tekak.
Penempatan articulator pada titik artikulasi secara tepat
akan menghasilkan kejelasan lafal dalam bernyanyi, karena dalam bernyanyi yang
diucapkan bukan hanya nadanya tetapi liriknya. Lirik adalah teks
lagu yang akan dikomunikasikan kepada pendengar lewat nyanyian.
Resonantor
adalah organ tubuh yang berfungsi memantulkan getaran
suara yang ditimbulkan oleh pita suara. Pantulan di dalam rongga organ resonantor
akan semakin menguatkan suara.
Berikut adalah latihan2 untuk organ yang
berkaitan langsung dengan pembentukan suara.
a. Latihan
intonasi
- Aksentuasi
(memberikan tekanan pada bagian tertentu dari sebuah lagu)
- Dinamik
(menambah/mengurangi kuat lemahnya suara)
b. Latihan
artikulasi (ketepatan pelafalan bunyi dengan alat ucap)
- Vokalisasi
(latihan pelafalan bunyi2 vokal)
- Pembetukan
bunyi2 konsonan
c. Latihan
pernapasan (menghasilkan peningkatan kapasitas)
- Pernapasan
dada
Ø Dengan
membusungkan dada ketika menarik napas
Ø Memperkuat
otot sekitar dada agar menjadi lentur
Ø Menghasilkan
pernapasan yang kurang stabil sehingga tidak baik untuk bernyanyi
- Pernapasan
bahu
Ø Dengan
menarik napas mengangkat bahu untuk mengisi paru2
Ø Tidak baik
karena napas yang dihasilkan dangkal
- Pernapasan
diafragma
Ø Disebut juga
pernapasan rongga perut
Ø Dengan
melakukan pernapasan mengembangkan rongga perut atau diafragma
Ø Menghasilkan
napas yang panjang, ringan, santai sehingga produksi suara lebih bermutu
- Frasering
Ø Frasering :
aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar dalam bernyanyi
Ø Dengan
frasering yang benar, pesan dan maksud lagu mudah dimengerti
BERNYANYI
UNISONO
Bernyanyi unisono adalah bernyanyi bersama-sama dengan satu
suara.
Berikut adalah keterampilan bernyanyi unisono.
1. Ketepatan
Membidik Nada (Pitch)
Kemampuan
membidik nada dengan tepat disebut pitch control. DIbutuhkan
pitch control agar nyanyian terdengar indah dan jelas.
2. Interpretasi
Lagu
Menghasilkan dua pokok :
a. Menafsirkan
maksud dan tujuan lagu yang diciptakan oleh komponisnya
b.
Pengetahuan luas tentang music sehingga membawakan lagu
sesuai dengan tuntunan jenis music yang diinginkan komponisnya
3. Penjiwaan
Lagu
Caranya adalah melalui pemahaman terhadap
lirik, ritme, tempo, dinamik, dan lainnya.
a. Ritme (irama)
-
Berasal dari bahasa Yunani yang berarti mengalir
-
Di bahasa Indonesia berarti mengalirnya alunan music
-
Menurut Plato dan John Dewey di ritme harus ada
pergerakan (mengalir dan selalu ada perubahan) dan keteraturan (dalam lagu
ditentukan oleh pemilihan birama)
b. Birama
-
Terbentuk oleh pengelompokan ketukan menjadi unit2
hitungan
-
Macam2
2/4
3/4
4/4
6/8
MEMBACA
DAN MENULIS NOT
Nada
Struktur nada berdasarkan pitch (tinggi rendah), dinamik
(kuat lemah) dan timbre (warna nada).
a. Penulisan
nada
-
Not angka
Ø Cara melambangkan
nada dengan lambang angka
Ø Angka 1
sampai 7
-
Not balok
Ø Not balok
ditempatkan dalam balok not yang lazim (paranada)
Ø Kegunaan
paranada : menempatkan not balok sesuai sifat nada yang dilambangkannya
Ø Setiap
paranada dibagi oleh garis tegak lurus menjadi ruas yang lebih sempit (ruas
birama)
Ø Garis tegak
lurus yang membatasi birama diesbut garis birama
-
Nilai not
Ø Mempengaruhi
durasi (panjang pendek) nada
-
Bendera not dan garis bendera
Ø Not yang
bernilai kurang dari 1 ketuk, diberi lambang not bendera
Ø Ketentuan
pemakaian garis bendera
1. Garis
ditarik dari tangkai not pertama sampai not terakhir yang dihubungkan dengan
garis bendera
2. Jika ada not
berlawanan arah dengan tangkainya, ada not yang mengalah
3. Pada not
yang sama jarak dengan gari ke-3, bebas menetapkannya. Bisa sama2 ke
atas atau ke bawah
4. Pada notasi
music instrumentalia dapat diterapkan aturan berbeda
Ø Pada notasi
melodi yang memakai teks lagu
1. Teks lagu
silabis (tiap not hanya mewakili atau suku kata), not bendera dibiarkan tetap
2. Teks lagu
melismatis (dua not atau lebih dituliskan hanya untuk satu suku kata), bendera
diganti dengan garis bendera
-
Garis lengkung
Ø Melismatis
(menyatukan not2 karena beberapa not hanya punya satu suku kata)
Ø Legato
(berfungsi untuk mengikat dua/lebih not yang berbeda dalam penyajian yang
sambung-menyambung)
Ø Legatura
(dipakai oleh sebuah not dan not berikutnya yang merupakan not perpanjangan)
-
Tanda diam
-
Tanda ulang
Ø Pengulangan
yang berbeda di bagian akhir
Dilakukan
bila bagian yang diulang tidak tepat sama dengan ulangannya.
A-B-C-D-E-F-G-A-B-C-D-E-F-H
Ø Pengulangan
dengan bantuan istilah
1. D.C. al Fine (Da Capo al Fine) diulang
dari awal dan berakhir di tanda Fine
2. D.S. al Fine (Da Segno al Fine) diulang
dari tanda Segno
Ø Tanda untuk
mengulang ruas birama pada ruas-ruas berikutnya
Tangga Nada
a. Tangga
nada diatonik
-
Berasal dari kata dia (dua) dan tonis (hal yg berhubungan
dgn nada)
-
Terdiri atas 7 nada yang berinterval satu dan setengah
nada
-
Nada dasarnya C (do = C)
-
Tanda mula dengan kres (#)
1
= G dengan satu kres
-
Tanda mula dengan mol (b)
1
= F dengan satu mol
b. Tangga
nada pentatonik
Lebih
banyak digunakan di music tradisional atau music etnik
Daftar Nama Lagu Daerah Indonesia :
Ampar-Ampar Pisang : Kalimantan Selatan
Anak Kambing Saya : NTT
Angin Mamiri : Sulawesi Selatan
Anju Ahu : Sumatra Utara
Apuse : Papua
Ayam Den Lapeh : Sumatra Barat
Bolelebo : Nusa Tenggara Barat
Bubuy Bulan : Jawa Barat
Bungong Jeumpa : NAD
Burung Tantina : Maluku
Butet : Sumatra Utara
Cik-Cik Periuk : Kalimantan Barat
Cing Cangkeling : Jawa Barat
Dago Inang Sarge : Sumatra Utara
Dek Sangke : Sumatra Selatan
Gambang Suling : Jawa Tengah
Goro-Gorone : Maluku
Gundul Pacul : Jawa Tengah
llir-llir : Jawa Tengah
Indung-Indung : Kalimantan Timur
Injit-Injit Semut : Jambi
Jali-Jali : DKI Jakarta
Kabile-bile : Sumatra Selatan
Kalayar : Kalimatan Tengah
Kambanglah Bungo : Sumatra Barat
Kampung nan Jauh Di Mato : Sumatra Barat
Keraban Sape : Jawa Timur
Keroncong Kemayoran : DKI Jakarta
Kicir-Kicir : DKI Jakarta
Kole-Kole : Maluku
Lisoi : Sumatra Utara
Madedek Magambiri : Sumatra Utara
Malam Baiko : Sumatra Barat
Manuk Dadali : Jawa Barat
Meriam Tomong : Sumatra Utara
Meyong-Meyong : Bali
Na Sonang Dohita Nadua : Sumatra Utara
0 Ina Ni Keke : Sulawesi Utara
Ole Sioh : Maluku
0 Ulate : Maluku
Pakarena : Sulawesi Selatan
Panon Hideung : Jawa Barat
Paris Barantai : Kalimantan Selatan
Pileuleuyan : Jawa Barat
Pitik Tukung : DI Yogyakarta
Potong Bebek : NTT
Putri Ayu : Bali
Rambadia : Sumatra Utara
Rasa Sayang-Sayange : Maluku
Saputanga Bapuncu Ampat : Kalimantan Selatan
Sarinande : Maluku
Sinanggar Tulo : Sumatera Utara
Sing Sing So : Sumatra Utara
Sipatokahan : Sulawesi Utara
Soleram : Riau
Surilang : DKI Jakarta
Suwe Ora Jamu : DI Yogyakarta
Tanduk Majeng : Jawa Timur
Tanase : Maluku
Tokecang : Jawa Barat
Tutu Koda : NTB
Yamko Rambe Yamko : Papua
Kambanglah Bungo : Sumatra Barat
Kampung nan Jauh Di Mato : Sumatra Barat
Keraban Sape : Jawa Timur
Keroncong Kemayoran : DKI Jakarta
Kicir-Kicir : DKI Jakarta
Kole-Kole : Maluku
Lisoi : Sumatra Utara
Madedek Magambiri : Sumatra Utara
Malam Baiko : Sumatra Barat
Manuk Dadali : Jawa Barat
Meriam Tomong : Sumatra Utara
Meyong-Meyong : Bali
Na Sonang Dohita Nadua : Sumatra Utara
0 Ina Ni Keke : Sulawesi Utara
Ole Sioh : Maluku
0 Ulate : Maluku
Pakarena : Sulawesi Selatan
Panon Hideung : Jawa Barat
Paris Barantai : Kalimantan Selatan
Pileuleuyan : Jawa Barat
Pitik Tukung : DI Yogyakarta
Potong Bebek : NTT
Putri Ayu : Bali
Rambadia : Sumatra Utara
Rasa Sayang-Sayange : Maluku
Saputanga Bapuncu Ampat : Kalimantan Selatan
Sarinande : Maluku
Sinanggar Tulo : Sumatera Utara
Sing Sing So : Sumatra Utara
Sipatokahan : Sulawesi Utara
Soleram : Riau
Surilang : DKI Jakarta
Suwe Ora Jamu : DI Yogyakarta
Tanduk Majeng : Jawa Timur
Tanase : Maluku
Tokecang : Jawa Barat
Tutu Koda : NTB
Yamko Rambe Yamko : Papua
No comments:
Post a Comment