Sunday, November 2, 2014

Rangkuman Seni Musik Tambahan : TEKNIK VOKAL, BERNYANYI UNISONO, dan NOT

Bernyanyi adalah bermusik dengan menggunakan organ suara manusia.

KONSEP MUSIK
Beberapa ahli memiliki pendapat sendiri tentang arti dari music. Berikut adalah pendapat2nya.
a.   David Ewen
Ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi music dari nada-nada.
b.   Schopenhauer (filsuf Jerman)
Melodi yang syairnya adalah alam semesta.
c.   Dello Jojo (Amerika Serikat)
Musik dapat memperluas pengetahuan dan pandangan. Pengenalan terhadap music akan menumbuhkan rasa penghargaan akan nilai seni.
d.   Suhastjarja (dosen ISI Yogyakarta)
Ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada2 atau bunyi yang mengandung ritme dan harmoni.

Dengan demikian, music secara singkat adalah seni tentang kombinasi ritmik nada2, baik vocal maupun instrumental yang meliputi melodi dan harmoni.

TEKNIK MUSIK
Organ tubuh yang paling berperan ketika bernyanyi adalah mulut.

Organ Penggerak
a.     Paru-paru
-        Berfungsi untuk menghirup udara
-        Kapasitas paru2 berpengaruh terhadap panjang pendeknya suara
b.     Laring (pangkal tenggorok)
-        Organ tubuh tempat pita suara berada
-        Pita suara menghasilkan suara
-        JIka terkena sentuhan udara, pita suara akan menghasilkan nada setelah dikoordinasikan dengan alat2 artikulasi di rongga mulut dan hidung
-        Laring berfungsi untuk melindungi pita suara
c.     Faring (batang tenggorok)
-        Menghubungkan laring dengan rongga mulut dan rongga hidung
-        Jika terganggu, akan menimbulkan radang
-        Salah satu cara membersihkan faring dari lender adalah dengan gurah
d.     Diafragma (sekat rongga dada)
-        Otot besar yang melintang di antara rongga dada dan rongga perut
-        Mengatur kerja paru2 secara otomatis
-        Bermanfaat untuk memperbesar kapasitas paru2
-         
Organ Penggetar
Organ penggetar yang berperan dalam menghasilkan suara adalah pita suara. Berikut adalah posisi2 pita suara dalam menghasilkan suara.

a.     Terbuka lebar
-        Udara akan keluar dari paru2 tanpa hambatan
-        Menghasilkan suara h
b.     Tertutup rapat
-        Jika pita suara tertutup, laring juga tertutup
-        Udara dari paru2 terhambat dan menghasilkan suar hamzah (hambat glotal)
c.     Bagian atas terbuka sedikit
-        Menyebabkan udara dari paru2 menggetarkan pita suara
-        Menghasilkan suara yang jika diolah oleh alat ucap (artikulasi) akan menghasilkan aneka ragam suara
d.     Bagian bawah terbuka sedikit
-        Dihasilkan suara lemah
-        Udara berembus dari paru2 akan keluar tanpa kekuatan
-        Cocok untuk berbisik dan bernyanyi dengan teknik bersenandung

Alat Ucap (Artikulasi): mulut. Mulut terdiri dari dua bagian, articulator dan titik artikulasi.

Artikulator:         alat ucap yang dapat digerakkan atau digeserkan untuk menimbulkan berbagai macam bunyi. Alat articulator adalah lidah.
Titik artikulasi: bagian alat ucap yang menjadi tumpuan atau titik sentuh articulator. Organ2 yang termasuk titik artikulasi adalah bibir, gigi, gusi, langit2 keras, langit2 lunak, dan anak tekak.

Penempatan articulator pada titik artikulasi secara tepat akan menghasilkan kejelasan lafal dalam bernyanyi, karena dalam bernyanyi yang diucapkan bukan hanya nadanya tetapi liriknya. Lirik adalah teks lagu yang akan dikomunikasikan kepada pendengar lewat nyanyian.

Resonantor
adalah organ tubuh yang berfungsi memantulkan getaran suara yang ditimbulkan oleh pita suara. Pantulan di dalam rongga organ resonantor akan semakin menguatkan suara.

Berikut adalah latihan2 untuk organ yang berkaitan langsung dengan pembentukan suara.
a.   Latihan intonasi
-  Aksentuasi (memberikan tekanan pada bagian tertentu dari sebuah lagu)
-  Dinamik (menambah/mengurangi kuat lemahnya suara)
b.   Latihan artikulasi (ketepatan pelafalan bunyi dengan alat ucap)
-  Vokalisasi (latihan pelafalan bunyi2 vokal)
-  Pembetukan bunyi2 konsonan
c.   Latihan pernapasan (menghasilkan peningkatan kapasitas)
-  Pernapasan dada
Ø Dengan membusungkan dada ketika menarik napas
Ø Memperkuat otot sekitar dada agar menjadi lentur
Ø Menghasilkan pernapasan yang kurang stabil sehingga tidak baik untuk bernyanyi
-  Pernapasan bahu
Ø Dengan menarik napas mengangkat bahu untuk mengisi paru2
Ø Tidak baik karena napas yang dihasilkan dangkal
-  Pernapasan diafragma
Ø Disebut juga pernapasan rongga perut
Ø Dengan melakukan pernapasan mengembangkan rongga perut atau diafragma
Ø Menghasilkan napas yang panjang, ringan, santai sehingga produksi suara lebih bermutu
-  Frasering
Ø Frasering : aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar dalam bernyanyi
Ø Dengan frasering yang benar, pesan dan maksud lagu mudah dimengerti

BERNYANYI UNISONO
Bernyanyi unisono adalah bernyanyi bersama-sama dengan satu suara.
Berikut adalah keterampilan bernyanyi unisono.

1.     Ketepatan Membidik Nada (Pitch)
Kemampuan membidik nada dengan tepat disebut pitch control. DIbutuhkan pitch control agar nyanyian terdengar indah dan jelas.
2.     Interpretasi Lagu
Menghasilkan dua pokok :
a.     Menafsirkan maksud dan tujuan lagu yang diciptakan oleh komponisnya
b.     Pengetahuan luas tentang music sehingga membawakan lagu sesuai dengan tuntunan jenis music yang diinginkan komponisnya
3.     Penjiwaan Lagu
Caranya adalah melalui pemahaman terhadap lirik, ritme, tempo, dinamik, dan lainnya.
a.     Ritme (irama)
-        Berasal dari bahasa Yunani yang berarti mengalir
-        Di bahasa Indonesia berarti mengalirnya alunan music
-        Menurut Plato dan John Dewey di ritme harus ada pergerakan (mengalir dan selalu ada perubahan) dan keteraturan (dalam lagu ditentukan oleh pemilihan birama)
b.     Birama
-        Terbentuk oleh pengelompokan ketukan menjadi unit2 hitungan
-        Macam2 
2/4
3/4
4/4
6/8

MEMBACA DAN MENULIS NOT
Nada

Struktur nada berdasarkan pitch (tinggi rendah), dinamik (kuat lemah) dan timbre (warna nada).

a.     Penulisan nada
-        Not angka
Ø  Cara melambangkan nada dengan lambang angka
Ø  Angka 1 sampai 7
-        Not balok
Ø  Not balok ditempatkan dalam balok not yang lazim (paranada)
Ø  Kegunaan paranada : menempatkan not balok sesuai sifat nada yang dilambangkannya
Ø  Setiap paranada dibagi oleh garis tegak lurus menjadi ruas yang lebih sempit (ruas birama)
Ø  Garis tegak lurus yang membatasi birama diesbut garis birama
-        Nilai not
Ø  Mempengaruhi durasi (panjang pendek) nada
-        Bendera not dan garis bendera
Ø  Not yang bernilai kurang dari 1 ketuk, diberi lambang not bendera
Ø  Ketentuan pemakaian garis bendera
1.     Garis ditarik dari tangkai not pertama sampai not terakhir yang dihubungkan dengan garis bendera
2.     Jika ada not berlawanan arah dengan tangkainya, ada not yang mengalah
3.     Pada not yang sama jarak dengan gari ke-3, bebas menetapkannya. Bisa sama2 ke atas atau ke bawah
4.     Pada notasi music instrumentalia dapat diterapkan aturan berbeda
Ø  Pada notasi melodi yang memakai teks lagu
1.     Teks lagu silabis (tiap not hanya mewakili atau suku kata), not bendera dibiarkan tetap
2.     Teks lagu melismatis (dua not atau lebih dituliskan hanya untuk satu suku kata), bendera diganti dengan garis bendera
-        Garis lengkung
Ø  Melismatis (menyatukan not2 karena beberapa not hanya punya satu suku kata)
Ø  Legato (berfungsi untuk mengikat dua/lebih not yang berbeda dalam penyajian yang sambung-menyambung)
Ø  Legatura (dipakai oleh sebuah not dan not berikutnya yang merupakan not perpanjangan)
-        Tanda diam
-        Tanda ulang
Ø  Pengulangan yang berbeda di bagian akhir
Dilakukan bila bagian yang diulang tidak tepat sama dengan ulangannya.
A-B-C-D-E-F-G-A-B-C-D-E-F-H
Ø  Pengulangan dengan bantuan istilah
1.     D.C. al Fine (Da Capo al Fine) diulang dari awal dan berakhir di tanda Fine
2.     D.S. al Fine (Da Segno al Fine) diulang dari tanda Segno
Ø  Tanda untuk mengulang ruas birama pada ruas-ruas berikutnya

Tangga Nada
a.     Tangga nada diatonik
-        Berasal dari kata dia (dua) dan tonis (hal yg berhubungan dgn nada)
-        Terdiri atas 7 nada yang berinterval satu dan setengah nada
-        Nada dasarnya C (do = C)
-        Tanda mula dengan kres (#)
1 = G dengan satu kres
-        Tanda mula dengan mol (b)
1 = F dengan satu mol
b.     Tangga nada pentatonik
             Lebih banyak digunakan di music tradisional atau music etnik

Daftar Nama Lagu Daerah Indonesia :

Ampar-Ampar Pisang                       :                 Kalimantan Selatan
Anak Kambing Saya                           :                 NTT
Angin Mamiri                                         :                 Sulawesi Selatan
Anju Ahu                                                    :                 Sumatra Utara
Apuse                                                          :                 Papua
Ayam Den Lapeh                                 :                 Sumatra Barat
Bolelebo                                                   :                 Nusa Tenggara Barat
Bubuy Bulan                                           :                 Jawa Barat
Bungong Jeumpa                                 :                 NAD
Burung Tantina                                                       :                 Maluku
Butet                                                           :                 Sumatra Utara
Cik-Cik Periuk                                         :                 Kalimantan Barat
Cing Cangkeling                                                      :                 Jawa Barat
Dago Inang Sarge                                :                 Sumatra Utara
Dek Sangke                                              :                 Sumatra Selatan
Gambang Suling                                   :                 Jawa Tengah
Goro-Gorone                                          :                 Maluku
Gundul Pacul                                         :                 Jawa Tengah
llir-llir                                                          :                 Jawa Tengah
Indung-Indung                                       :                 Kalimantan Timur
Injit-Injit Semut                                                      :                 Jambi
Jali-Jali                                                                         :                 DKI Jakarta
Kabile-bile                                               :                 Sumatra Selatan

Kalayar                                                                        :                 Kalimatan Tengah
Kambanglah Bungo                           :                 Sumatra Barat
Kampung nan Jauh Di Mato         :                 Sumatra Barat
Keraban Sape                                        :                 Jawa Timur
Keroncong Kemayoran                   :                 DKI Jakarta
Kicir-Kicir                                                  :                 DKI Jakarta
Kole-Kole                                                  :                 Maluku
Lisoi                                                             :                 Sumatra Utara
Madedek Magambiri                        :                 Sumatra Utara
Malam Baiko                                          :                 Sumatra Barat
Manuk Dadali                                        :                 Jawa Barat
Meriam Tomong                                  :                 Sumatra Utara
Meyong-Meyong                                  :                 Bali
Na Sonang Dohita Nadua              :                 Sumatra Utara
0 Ina Ni Keke                                          :                 Sulawesi Utara
Ole Sioh                                                     :                 Maluku
0 Ulate                                                                         :                 Maluku
Pakarena                                                  :                 Sulawesi Selatan
Panon Hideung                                                       :                 Jawa Barat
Paris Barantai                                       :                 Kalimantan Selatan
Pileuleuyan                                            :                 Jawa Barat
Pitik Tukung                                            :                 DI Yogyakarta
Potong Bebek                                        :                 NTT
Putri Ayu                                                   :                 Bali
Rambadia                                                :                 Sumatra Utara
Rasa Sayang-Sayange                      :                 Maluku
Saputanga Bapuncu Ampat         :                 Kalimantan Selatan
Sarinande                                                :                 Maluku
Sinanggar Tulo                                      :                 Sumatera Utara
Sing Sing So                                              :                 Sumatra Utara
Sipatokahan                                           :                 Sulawesi Utara
Soleram                                                     :                 Riau
Surilang                                                     :                 DKI Jakarta
Suwe Ora Jamu                                                       :                 DI Yogyakarta
Tanduk Majeng                                                       :                 Jawa Timur
Tanase                                                       :                 Maluku
Tokecang                                                  :                 Jawa Barat
Tutu Koda                                                 :                 NTB
Yamko Rambe Yamko                       :                 Papua



No comments:

Post a Comment