GEOGRAFI
a)
Konektivitas Antarruang dan Antarwaktu
Konsep ruang: secara pengertian, ruang merupakan bagian dari permukaan
bumi dimana unsur fisis dan manusia bertemu dan tersusun dengan teratur.
Menurut UU No. 26 tahun 2007 tentang
penataan ruang, ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan
ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat
makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.
Ruang dikelompokkan menjadi 3, yaitu ruang
relatif, ruang absolut, dan ruang relasional.
Ruang absolut adalam koordinat eksternal suatu benda yang tidak
berubah untuk suatu peristiwa atau proses. Ruang absolut antara lain
didefinisikan oleh lokasi pada garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang
digunakan untuk menentukan lokasi di bumi terhadap garis khatulistiwa pada globe atau peta, sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang
ditarik dari kutub utara ke selatan untuk menentukan lokasi di bumi pada globe atau peta.
Ruang relatif mengacu pada hubungan antara berbagai lokasi dan
dinyatakan dalam bentuk dimensi yang menunjukkan tingkat keterjangkauannya
dalam konteks hubungan antarruang.
Ruang relasional adalah ruang yang menjadi bagian intrinsik dari
keberadaan kita di dunia. Konsep tentang ruang relasional berkaitan dengan
kegiatan kita.
Distribusi ruang (spatial
distribution) atau sebaran ruang
adalah keberulangan suatu objek atau kenampakan di suatu lokasi dan mengacu
pada luasnya wilayah atau daerah tempat fitur alam terjadi, seperti distribusi
curah hujan di wilayah Indonesia pada hari-hari tertentu. Distribusi setiap
elemen fisik, biotik, atau manusia bersifat spasial dan dapat diamati, diukur,
dan ditunjukkan dalam peta.
Pola ruang adalah pola sebaran gejala tertentu di permukaan bumi.
Pola ruang dapat didefinisikan sebagai struktur,
posisi, lokasi, atau susunan benda
di bumi yang dapat diamati. Pola ruang terdiri dari pola titik, pola linear,
dan pola area.
Konsep waktu: Waktu adalah atribut dasar realitas. Waktu dirasakan
oleh manusia dengan relatif, dengan satuan pengukuran seperti detik, menit, dan
jam. Fenomena waktu antara lain adalah:
·
Peristiwa siang dan
malam yang disebabkan oleh rotasi bumi terhadap sumbunya yang berlangsung selama
24 jam. Keadaan ini menyebabkan gerak semu harian matahari dimana
matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat, terbalik dengan arah rotasi
bumi.
·
Perbedaan waktu yang terkait
dengan zona waktu, yang ditetapkan berdasarkan hubungan andata bujur, rotasi
bumi, dan waktu. Kota Greenwich telah ditetapkan sebagai titik awal garis
meridian utama yang terletak pada 0o bujur. Meridian utama ini
menjadi acuan untuk menentukan posisi suatu tempat di sebelah timur atau barat
bumi. Waktu pada meridian utama dikenal sebagai Greenwich Mean Time atau Universal
Time atau Zulu Time. Jarak 1o
akan menyebabkan perbedaan waktu 4 menit. Lalu, ditetapkan Batas Tanggal
Internasional atau International Date
Line, yaitu jika kita melewati garis ini dari barat ke timur, akan
dikenakan penambahan 1 hari.
·
Fase bulan yang bergerak
melalui siklus 29 hari disebut waktu bulan sinodis. Waktu bulan sinodis
berbeda dengan waktu bulan sideris (27 1/3 hari) yang dikarenakan
perbedaan waktu rotasi bulan dengan waktu revolusinya. Karena pergerakan bulan
ini, bentuk bulan yang terlihat dari bumi selalu berubah, yang disebut fase bulan. Perbuahan ini terulang
setiap 29 hari, atau satu bulan sinodis atau
bulan komariyah. Fase-fase tersebut
adalah sebagai berikut:
a)
Fase bulan baru adalah fase dimana
bulan berada di antara bumi dan matahari.
b)
Fase kuartil
pertama dimana bulan, bumi dan matahari berada dalam satu garis lurus.
c)
Fase bulan purnama dimana bulan bumi
dan matahari tampak segaris.
d)
Fase kuartil ketiga
dimana
bulan bumi dan matahari berada dalam posisi tegak lurus.
e)
Fase kuartil
keempat dimana bulan kembali menjadi bulan baru.
·
Pergantian musim terkait dengan
revolusi bumi pada orbitnya melalui siklus 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik.
Periode revolusi bumi dinamakan satu tahun sideris.
Tanggal
|
Belahan Bumi
Selatan
|
Belahan Bumi
Utara
|
21 Maret – 21 Juni
|
Musim gugur
|
Musim semi
|
21 Juni – 23 September
|
Musim dingin
|
Musim panas
|
23 September – 22 Desember
|
Musim semi
|
Musim gugur
|
22 Desember – 21 Maret
|
Musim panas
|
Musim dingin
|
b)
Letak Wilayah dan Pengaruhnya bagi Keadaan Alam Indonesia
·
Letak astronomis adalah letak suatu
tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Secara astronomis, Indonesia
terletak antara 950BT-1410BT dan 60LU-110LS.
Sebagian besar wilayah Indonesia terletak di bagian bumi selatan dan
pulau-pulau Indonesia dilalui garis ekuator. Indonesia memiliki iklim tropis
dengan temperatur rata-rata 26,30C, mempunyai hujan zenital atau hujan puncak, rata-rata curah hujan
2.000mm/tahun, dan terdapat perbedaan waktu. Lama siang dan malam di Indonesia
relatif sama, yaitu 12 jam x 2.
·
Letak geografis Indonesia terletak
di antara Samudra Pasifik dan Hindia, benua Australia dan Asia, Pantai Selatan
Afrika dan Benua Amerika, dan di antara Terusan Panama dan Suez. Akibat letak
geografis ini, Indonesia mengalami musim kemarau dan hujan, beriklim laut, dan
terletak di antara perempatan lalu lintas dunia.
c)
Keadaan Alam Indonesia
·
Letak Indonesia di daerah khatulistiwa menyebabkan
Indonesia beriklim tropis dengan temperatur rata-tara 26oC dan hanya
mengenal dua musim yaitu musim hujan dan kemarau. Indonesia beriklim laut,
karena terdiri dari banyak kepulauan sehingga memperoleh angin laut yang
mendatangkan banyak hujan. Lalu, letak Indonesia di antara Benua Asia dan
Australia menyebabkan Indonesia beriklim monsoon.
·
Variabel utama iklim di Indonesia tidak ditentukan
berdasarkan suhu atau tekanan udara, namun dipengaruhi curah hujan. Rata-rata kelembapan relatif berkisar antara 70%
sampai 90%.
·
Iklim yang dikenal di Indonesia ada 3, yaitu iklim musim, iklim tropika dan iklim laut.
A.
Iklim musim atau iklim muson terjadi karena pengaruh angin
muson yang bertiup berganti arah tiap-tiap setengah tahun sekali. Angin
muson di Indonesia terdiri atas Angin Muson Barat Laut dan Angin Muson
Tenggara. Angin Muson Barat Laut adalah angin yang bertiup pada bulan Oktober
sampai bulan April dan bersifat basah. Angin Muson Tenggara adalah angin yang
bertiup antara bulan April sampai Oktober dan bersifat kering.
B.
Iklim tropika atau iklim panas terjadi karena Indonesia
terletak pada garis khatulistiwa. Ciri-ciri iklim tropis adalah suhu udara
rata-rata tinggi karena matahari selalu vertikal, amplitudo suhu rata-rata
tahunan di khatulistiwa kecil antara 1-5oC sedangkan amplitudo
hariannya lebih besar, bertekanan udara
rendah, dan hujan lebih banyak dari daerah-daerah lain.
C.
Iklim laut yang bersifat banyak mendatangkan hujan
disebabkan karena Indonesia adalah negara kepulauan. Ciri-ciri iklim laut
adahah suhu rata-rata tahunan rendah, amplitudo suhu harian rendah, banyak
awan, dan sering hujan lebat disertai badai.
d)
Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk Indonesia
·
Dataran rendah atau plains adala daratan yang memiliki
ketinggian kurang daru 200 meter di atas permukaan laut dan tidak memiliki
perbedaan yang signifikan antara tempat satu dengan lainnya.
·
Dataran tinggi atau plateau adalah dataran yang terletak di
antara gunung-gunung di ketinggian beberapa ratus/ribu meter. Pengunungan atau
bukit dengan puncak yang rata juga dapat diketegorikan sebagai dataran tinggi.
·
Gunung atau mountain adalah permukaan bumi yang
menjulang ke atas dan berbentuk seperti kerucut atau kubah dikarenakan
pengangkatan kerak bumi. Gunung terdiri dari puncak, lereng dan kaki gunung.
·
Pegunungan atau mountains
adalah rangkaian dari beberapa gunung dengan ketinggian yang berbeda-beda dan
berbentuk memanjang. Pegunungan dibedakan menjadi pegunungan tinggi (>1500 m
di atas permukaan laut), pegunungan menegah (500-1500 m di atas permukaan laut),
dan pegunungan rendah (200-500 m di atas permukaan laut).
·
Bukit atau hill adalah jenis pegunungan yang
tingginya 200-300 meter. Perbukitan adalah rangkaian bukit yang memanjang.
·
Lembah atau valley adalah daerah ledokan yang lebih
rendah dari tempat sekitarnya dan berupa daratan panjang yang dialiri sungai.
·
Ngarai atau canyon adalah lembah yang dalam dan
sempit dengan lereng yang curam.
·
Peneplain adalah bentukan hasil tenaga akhir eksogen terhadap dataran rendah yang berpermukaan miring atau
menurun dengan landai terhadap laut.
·
Pantai atau beach adalah wilayah perbatasan antara
daratan perairan laut dan dibedakan menjadi pantai landai dan pantai curam.
·
Dangkalan atau shelf adalah suatu paparan benua atau
dasar pantai yang melandai ke arah laut dengan kedalaman antara 16 hingga 550
meter atau rata-rata kedalamannya di bawah 200 meter.
·
Lubuk laut atau basin adalah dasar laut yang berbentuk
bulat seperti mangkok.
·
Gunung laut adalah gunung yang
dimulai dari dasar laut dan puncaknya menjulang hingga ke permukaan laut.
·
Palung laut atau trog adalah lembah yang sangat dalam dan
memanjang di dasar laut serta memiliki lereng yang curam.
·
Ambang laut adalah dasar laut
yang mencuat kemudian memisahkan perauran yang satu dengan perairan yang lain.
·
Punggung laut adalah pegunungan
di dasar laut yang punggungnya muncul di atas permukaan air laut sehingga
merupakan deretan kepulauan.
·
Alur-alur laut adalah relief
dasar laut berupa lembah-lembah sungai yang mengalami penenggelaman.
Keragaman
Flora dan Fauna di Indonesia
·
Faktor yang mempengaruhi penyebaran flora secara garis
besar dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu iklim, tanah dan biotik. Pengaruh
dari iklim terutama suhu udara dan curah hujan sangan besar; daerah yagn
memiliki curah hujan tinggin akan memiliki hutan yang lebat dan jenis tanaman
yang lebih bervariasi. Selain curah hujan, suhu juga mempengaruhi tanaman yang
dapat hidup di suatu daerah. Selain iklim, keadaan tanah juga mempengaruhi
pertumbuhan flora, yaitu tekstur tanah, tingkat kegemburan tanah, humus dan
unsur hara. Adapun faktor biotik yang sangat mempengaruhi persebaran flora
adalah manusia; manusia dapat membudidayakan berbagai jenis flora dan fauna.
·
Fauna Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam tiga
kelompok yang berbeda, yaitu fauna bagian barat, tengah dan timur. Fauna
Asiatis meliputi wilayah indonesia bagian barat, contohnya mawas, kijang,
gajah, dll. Fauna Australiatis menempati wilayah Indonesia bagian timur,
ciri-cirinya adalah kera, mamalia berukuran kecil, dan burung berbulu indah.
Fauna Peralihan merupakan hewan peralihan dari fauna Asiatis dan Australiatis, maka daerah fauna peralihan mengandung unsur-unsur fauna Asiatis dan Australiatis yang tercampur, seperti kera, kuskus, anoa, babirusa, dan burung Maleo.
Post by Anindya
Maaf ya kalau gak lengkap!! Saya bukan PJ soalnya hehehe :3
untuk contoh - contoh ruang relasionalnya apa saja yah, mohon informasinya, thx
ReplyDelete