Saturday, November 8, 2014

IPS 7 keadaan alam&aktivitas penduduk



GEOGRAFI
a)    Konektivitas Antarruang dan Antarwaktu
Konsep ruang: secara pengertian, ruang merupakan bagian dari permukaan bumi dimana unsur fisis dan manusia bertemu dan tersusun dengan teratur. Menurut UU No. 26 tahun 2007 tentang penataan ruang, ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya. Ruang dikelompokkan menjadi 3, yaitu ruang relatif, ruang absolut, dan ruang relasional.
Ruang absolut adalam koordinat eksternal suatu benda yang tidak berubah untuk suatu peristiwa atau proses. Ruang absolut antara lain didefinisikan oleh lokasi pada garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang digunakan untuk menentukan lokasi di bumi terhadap garis khatulistiwa pada globe atau peta, sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang ditarik dari kutub utara ke selatan untuk menentukan lokasi di bumi pada globe atau peta.
Ruang relatif mengacu pada hubungan antara berbagai lokasi dan dinyatakan dalam bentuk dimensi yang menunjukkan tingkat keterjangkauannya dalam konteks hubungan antarruang.
Ruang relasional adalah ruang yang menjadi bagian intrinsik dari keberadaan kita di dunia. Konsep tentang ruang relasional berkaitan dengan kegiatan kita.
Distribusi ruang (spatial distribution) atau sebaran ruang adalah keberulangan suatu objek atau kenampakan di suatu lokasi dan mengacu pada luasnya wilayah atau daerah tempat fitur alam terjadi, seperti distribusi curah hujan di wilayah Indonesia pada hari-hari tertentu. Distribusi setiap elemen fisik, biotik, atau manusia bersifat spasial dan dapat diamati, diukur, dan ditunjukkan dalam peta.
Pola ruang adalah pola sebaran gejala tertentu di permukaan bumi. Pola ruang dapat didefinisikan sebagai struktur, posisi, lokasi, atau susunan benda di bumi yang dapat diamati. Pola ruang terdiri dari pola titik, pola linear, dan pola area.
Konsep waktu: Waktu adalah atribut dasar realitas. Waktu dirasakan oleh manusia dengan relatif, dengan satuan pengukuran seperti detik, menit, dan jam. Fenomena waktu antara lain adalah:
·         Peristiwa siang dan malam yang disebabkan oleh rotasi bumi terhadap sumbunya yang berlangsung selama 24 jam. Keadaan ini menyebabkan gerak semu harian matahari dimana matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat, terbalik dengan arah rotasi bumi.
·         Perbedaan waktu yang terkait dengan zona waktu, yang ditetapkan berdasarkan hubungan andata bujur, rotasi bumi, dan waktu. Kota Greenwich telah ditetapkan sebagai titik awal garis meridian utama yang terletak pada 0o bujur. Meridian utama ini menjadi acuan untuk menentukan posisi suatu tempat di sebelah timur atau barat bumi. Waktu pada meridian utama dikenal sebagai Greenwich Mean Time atau Universal Time atau Zulu Time. Jarak 1o akan menyebabkan perbedaan waktu 4 menit. Lalu, ditetapkan Batas Tanggal Internasional atau International Date Line, yaitu jika kita melewati garis ini dari barat ke timur, akan dikenakan penambahan 1 hari.
·         Fase bulan yang bergerak melalui siklus 29 hari disebut waktu bulan sinodis. Waktu bulan sinodis berbeda dengan waktu bulan sideris (27 1/3 hari) yang dikarenakan perbedaan waktu rotasi bulan dengan waktu revolusinya. Karena pergerakan bulan ini, bentuk bulan yang terlihat dari bumi selalu berubah, yang disebut fase bulan. Perbuahan ini terulang setiap 29 hari, atau satu bulan sinodis atau bulan komariyah. Fase-fase tersebut adalah sebagai berikut:
a)    Fase bulan baru adalah fase dimana bulan berada di antara bumi dan matahari.
b)   Fase kuartil pertama dimana bulan, bumi dan matahari berada dalam satu garis lurus.
c)    Fase bulan purnama dimana bulan bumi dan matahari tampak segaris.
d)   Fase kuartil ketiga dimana bulan bumi dan matahari berada dalam posisi tegak lurus.
e)    Fase kuartil keempat dimana bulan kembali menjadi bulan baru.
·         Pergantian musim terkait dengan revolusi bumi pada orbitnya melalui siklus 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik. Periode revolusi bumi dinamakan satu tahun sideris.

Tanggal
Belahan Bumi Selatan
Belahan Bumi Utara
21 Maret – 21 Juni
Musim gugur
Musim semi
21 Juni – 23 September
Musim dingin
Musim panas
23 September – 22 Desember
Musim semi
Musim gugur
22 Desember – 21 Maret
Musim panas
Musim dingin



b)   Letak Wilayah dan Pengaruhnya bagi Keadaan Alam Indonesia
·         Letak astronomis adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Secara astronomis, Indonesia terletak antara 950BT-1410BT dan 60LU-110LS. Sebagian besar wilayah Indonesia terletak di bagian bumi selatan dan pulau-pulau Indonesia dilalui garis ekuator. Indonesia memiliki iklim tropis dengan temperatur rata-rata 26,30C, mempunyai hujan zenital atau hujan puncak, rata-rata curah hujan 2.000mm/tahun, dan terdapat perbedaan waktu. Lama siang dan malam di Indonesia relatif sama, yaitu 12 jam x 2.
·         Letak geografis Indonesia terletak di antara Samudra Pasifik dan Hindia, benua Australia dan Asia, Pantai Selatan Afrika dan Benua Amerika, dan di antara Terusan Panama dan Suez. Akibat letak geografis ini, Indonesia mengalami musim kemarau dan hujan, beriklim laut, dan terletak di antara perempatan lalu lintas dunia.

c)    Keadaan Alam Indonesia
·         Letak Indonesia di daerah khatulistiwa menyebabkan Indonesia beriklim tropis dengan temperatur rata-tara 26oC dan hanya mengenal dua musim yaitu musim hujan dan kemarau. Indonesia beriklim laut, karena terdiri dari banyak kepulauan sehingga memperoleh angin laut yang mendatangkan banyak hujan. Lalu, letak Indonesia di antara Benua Asia dan Australia menyebabkan Indonesia beriklim monsoon.
·         Variabel utama iklim di Indonesia tidak ditentukan berdasarkan suhu atau tekanan udara, namun dipengaruhi curah hujan. Rata-rata kelembapan relatif berkisar antara 70% sampai 90%.
·         Iklim yang dikenal di Indonesia ada 3, yaitu iklim musim, iklim tropika dan iklim laut.
A.   Iklim musim atau iklim muson terjadi karena pengaruh angin muson yang bertiup berganti arah tiap-tiap setengah tahun sekali. Angin muson di Indonesia terdiri atas Angin Muson Barat Laut dan Angin Muson Tenggara. Angin Muson Barat Laut adalah angin yang bertiup pada bulan Oktober sampai bulan April dan bersifat basah. Angin Muson Tenggara adalah angin yang bertiup antara bulan April sampai Oktober dan bersifat kering.
B.    Iklim tropika atau iklim panas terjadi karena Indonesia terletak pada garis khatulistiwa. Ciri-ciri iklim tropis adalah suhu udara rata-rata tinggi karena matahari selalu vertikal, amplitudo suhu rata-rata tahunan di khatulistiwa kecil antara 1-5oC sedangkan amplitudo hariannya lebih besar, bertekanan  udara rendah, dan hujan lebih banyak dari daerah-daerah lain.
C.   Iklim laut yang bersifat banyak mendatangkan hujan disebabkan karena Indonesia adalah negara kepulauan. Ciri-ciri iklim laut adahah suhu rata-rata tahunan rendah, amplitudo suhu harian rendah, banyak awan, dan sering hujan lebat disertai badai.


d)   Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk Indonesia
·         Dataran rendah atau plains adala daratan yang memiliki ketinggian kurang daru 200 meter di atas permukaan laut dan tidak memiliki perbedaan yang signifikan antara tempat satu dengan lainnya.
·         Dataran tinggi atau plateau adalah dataran yang terletak di antara gunung-gunung di ketinggian beberapa ratus/ribu meter. Pengunungan atau bukit dengan puncak yang rata juga dapat diketegorikan sebagai dataran tinggi.
·         Gunung atau mountain adalah permukaan bumi yang menjulang ke atas dan berbentuk seperti kerucut atau kubah dikarenakan pengangkatan kerak bumi. Gunung terdiri dari puncak, lereng dan kaki gunung.
·         Pegunungan atau mountains adalah rangkaian dari beberapa gunung dengan ketinggian yang berbeda-beda dan berbentuk memanjang. Pegunungan dibedakan menjadi pegunungan tinggi (>1500 m di atas permukaan laut), pegunungan menegah (500-1500 m di atas permukaan laut), dan pegunungan rendah (200-500 m di atas permukaan laut).
·         Bukit atau hill adalah jenis pegunungan yang tingginya 200-300 meter. Perbukitan adalah rangkaian bukit yang memanjang.
·         Lembah atau valley adalah daerah ledokan yang lebih rendah dari tempat sekitarnya dan berupa daratan panjang yang dialiri sungai.
·         Ngarai atau canyon adalah lembah yang dalam dan sempit dengan lereng yang curam.
·         Peneplain adalah bentukan hasil tenaga akhir eksogen terhadap dataran rendah yang berpermukaan miring atau menurun dengan landai terhadap laut.
·         Pantai atau beach adalah wilayah perbatasan antara daratan perairan laut dan dibedakan menjadi pantai landai dan pantai curam.
·         Dangkalan atau shelf adalah suatu paparan benua atau dasar pantai yang melandai ke arah laut dengan kedalaman antara 16 hingga 550 meter atau rata-rata kedalamannya di bawah 200 meter.
·         Lubuk laut atau basin adalah dasar laut yang berbentuk bulat seperti mangkok.
·         Gunung laut adalah gunung yang dimulai dari dasar laut dan puncaknya menjulang hingga ke permukaan laut.
·         Palung laut atau trog adalah lembah yang sangat dalam dan memanjang di dasar laut serta memiliki lereng yang curam.
·         Ambang laut adalah dasar laut yang mencuat kemudian memisahkan perauran yang satu dengan perairan yang lain.
·         Punggung laut adalah pegunungan di dasar laut yang punggungnya muncul di atas permukaan air laut sehingga merupakan deretan kepulauan.
·         Alur-alur laut adalah relief dasar laut berupa lembah-lembah sungai yang mengalami penenggelaman.

Keragaman Flora dan Fauna di Indonesia
·         Faktor yang mempengaruhi penyebaran flora secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu iklim, tanah dan biotik. Pengaruh dari iklim terutama suhu udara dan curah hujan sangan besar; daerah yagn memiliki curah hujan tinggin akan memiliki hutan yang lebat dan jenis tanaman yang lebih bervariasi. Selain curah hujan, suhu juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu daerah. Selain iklim, keadaan tanah juga mempengaruhi pertumbuhan flora, yaitu tekstur tanah, tingkat kegemburan tanah, humus dan unsur hara. Adapun faktor biotik yang sangat mempengaruhi persebaran flora adalah manusia; manusia dapat membudidayakan berbagai jenis flora dan fauna.

·         Fauna Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yang berbeda, yaitu fauna bagian barat, tengah dan timur. Fauna Asiatis meliputi wilayah indonesia bagian barat, contohnya mawas, kijang, gajah, dll. Fauna Australiatis menempati wilayah Indonesia bagian timur, ciri-cirinya adalah kera, mamalia berukuran kecil, dan burung berbulu indah. Fauna Peralihan merupakan hewan peralihan dari fauna Asiatis dan Australiatis, maka daerah fauna peralihan mengandung unsur-unsur fauna Asiatis dan Australiatis yang tercampur, seperti kera, kuskus, anoa, babirusa, dan burung Maleo.


    Post by Anindya
   Maaf ya kalau gak lengkap!! Saya bukan PJ soalnya hehehe :3

1 comment:

  1. untuk contoh - contoh ruang relasionalnya apa saja yah, mohon informasinya, thx

    ReplyDelete