Friday, June 5, 2015

rangkuman bindo tersayang

RANGKUMAN B.INDO SALSABILA FARRADISYA//17//AXL 1
• Fakta
Fakta adalah sesuatu yang diambil langsung dari kehidupan nyata / memang benar apa yang dituliskan.
Dengan bahasa baku : Fakta adalah suatu kenyataan , sesuatu yang benar-benar ada , terjadi , dan dapat dibuktikan kebenarannya.

• Opini
Opini adalah pendapat , pikiran , saran , maupun perkiraan seseorang mengenai sesuatu hal .
Contoh-contoh :
1. Belajar di perpustakaan sangat nyaman Ini adalah contoh opini karena mungkin ada orang yang menganggap belajar di perpus kurang nyaman
2. Jakarta adalah ibukota negara Indonesia Ini adalah contoh Fakta, karena memang benar kenyataannya bahwa Jakarta ialah ibukota INA.
3. Insyira akan setia menyayangi Pak Joni Ini termasuk kedalam opini, karena terdapat kata ‘akan’ yang artinya belum terjadi.

• Kalimat Langsung
Kalimat langung merupakan sebuah kalimat hasil kutipan langsung pembicaaraan seseorang persis seperti apa yang dikatakannya.
 Ciri- ciri kalimat langsung:
1. Bertanda petik dalam bahasa tertulis.
2. Intonasi: bagian kutipan bernada lebih tinggi dari bagian lainnya.
3. Berkemungkinan susunan : a. pengiring/kutipan b. kutipan/pengiring c. kutipan/pengiring/kutipan 4. Huruf pertama pada petikan langsung ditulis dengan menggunakan huruf kapital.
5. Bagian kutipan ada yang berupa kalimat tanya, kalimat berita, atau kalimat perintah.
6. Bagian pengiring dan bagian petikan langsung dipisah dengan tanda baca koma (,).
 7. Jika di dalam petikan langsung menggunakan kata sapaan, maka sebelum kata sapaan diberi tanda baca koma (,) dan huruf pertama kata sapaan menggunakan huruf kapital.
8. Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, wajib menggunakan tanda baca titik dua (:) di depan kalimat langsung.
 Contoh : Tina : “ halo Tian” Tian : “halo Tina” “Ayo, masuk satu-satu” gertak polisi kepada tiga orang pencuri yang baru saja tertangkap.

 • Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang memberitahukan hasil kutipan dalam bentuk kalimat berita.
 Kalimat tak langsung merupakan ragam kalimat berita yang menyatakan peristiwa atau kejadian dari sumber lain yang susunannya diubah oleh pembicara, tidak mengucapkan kembali kalimat seperti sumber tersebut.
 Ciri- ciri kalimat tak langsung:
a. Tidak bertanda petik.
b. Intonasi mendatar dan menurun pada akhir kalimat.
c. Pelaku yang dinyatakan pada isi kalimat langsung mengalami perubahan, yakni: + kata ganti orang ke-1 menjadi orang ke-3. + kata ganti orang ke-2 menjadi orang ke-1. + kata ganti orang ke-2 jamak atau kita menjadi kami atau mereka, sesuai dengan isinya.
 d. Berkata tugas: bahwa, agar, sebab, untuk, supaya, tentang, dan sebagainya.
 e. Bagian kutipan semuanya berbentuk kalimat berita.
 Contoh : Polisi menggertak tiga orang pencuri yang baru saja tertangkap agar mereka masuk satu per satu.

• Konsep Latar
-Pengertian Latar :
 1. Tempat waktu ataupun suasana terjadinya peristiwa yang dialami dalam cerpen tersebut. (Latar Tempat dan waktu)
 2. Latar merupakan background sebuah cerita, tempat kejadian, daerah penuturan atau wilayah yang melingkupi sebuah cerita.
NB : Yang harus diperhatikan dalam latar adalah tidak hanya segi fisik dari latar itu.
Latar sebenarnya memberikan informasi yang sangat penting tentang keadaan masyarakat dimana ceritera itu terjadi pada waktu itu.
 Macam-macam Latar
 1. Latar Tempat Latar tempat menggambarkan lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah cerita.
 2. Latar Waktu Latar Waktu menggambarkan kapan sebuah peristiwa itu terjadi. Dalam sebuah cerita sejarah, hal ini penting diperhatikan. Sebab waktu yang tidak konsisten akan menyebabkan rancunya sejarah itu sendiri.
3. Latar Sosial Latar sosial mencakup hal-hal yang berhubungan dengan kondisi tokoh atau masyarakat yang diceritakan dalam sebuah cerita. Termasuk di dalamnya adat istiadat, keyakinan, perilaku, budaya, dan sebagainya.
 4. Latar Emosional Latar emosional lebih sering muncul saat membangun konflik, hingga ia memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah cerita. Latar emosi ini biasanya terbaca melalui dialog-dialog, perenungan dan kecamuk perasaan si Tokoh.

• Majas/Gaya Bahasa
 1. Metafora =Majas yang berupa perumpamaan
Contoh : Raja siang ( matahari ), Ratu Malam (bulan) Kakak beradik itu bagai pinang dibelah dua
2. Ironi =Majas yang menyindir secara halus
 Contoh : Wah, harum sekali badanmu (padahal bau tidak enak)
3. Personifikasi =Majas yang menganggap benda mati seolah-olah hidup
 Contoh : Angin serasa membelai-belai wajahku
4. Hiperbola =Majas yang berlebihan
Contoh : Tubuh penari itu lentur sekali, melebihi kelenturan karet

 gudlak kalian HAHAH ini telat ik. :D

No comments:

Post a Comment