RANGKUMAN SENI MUSIK BAB 5 KELAS 8
LAGU TRADISI DAN LAGU DAERAH
KONSEP
LAGU TRADISI DAN LAGU DAERAH
· Lagu
Tradisional : lagu yang hidup di masyarakat
secara turun temurun, dipertahankan sebagai sarana hiburan, upacara adat,
ritual budaya, dan identitas suatu komunitas
· Sebagai
penanda identitas : perbendaharaan seni di masyarakat &
penanda ciri masyarakat tersebut
· Sebagai
penanda komunitas : dianggap sebagai milik bersama
Ini merupakan sebabnya nama pencipta lagu tradisional
jarang disebutkan, atau ditulis sebagai ‘NN’
· Lagu Nina Bobok dinyanyikan waktu
menidurkan bayi
· Lagu-lagu mantra digunakan untuk
menenangkan orang yang sedang sakit
· Fungsi lagu tradisional juga
untuk pengiring seni pertunjukan tradisional lainnya
· Lagu tradisional diakui menjadi
kekayaan identitas sebuah daerah. Dalam hal ini, lagu tradisional kemudian
lebih dikenal sebagai lagu daerah.
· Lagu
daerah : lagu yang berasal
dari suatu daerah tertentu dan menjadi popular karena menjadi nyanyian khas
masyarakat daerah tersebut
· Lagu daerah tumbuh dari kearifan
local, tradisi, dan kultur seni di daerah
· Kekhasan
lagu daerah :
- Irama
- Komposisi melodi
- Penggunaan tangga nada
- Lirik
· Lagu daerah merupakan asset
kekayaan budaya dan identitas daerah.
· Ciri
khas lagu daerah :
- Berisi tentang keaadaan lingkungan/budaya
masyarakat setempat
- Struktur & melodi sederhana
sehingga mudah dimainkan masyarakat
- Komposisi beberapa lagu daerah
tertentu, seperti Jawa, Bali, Sunda
(do mi fa sol la) menggunakan tangga nada pentatonic
- Pengarang jarang diketahui
- Mengandung nilai kehidupan, unsur
kebersamaan sosial, dan keserasian dengan lingkungan hidup sekitar
- Beberapa daerah menggunakan lagu
daerahnya sebagai identitas
- Lirik menggunakan bahasa daerah
MENGENAL
RAGAM LAGU DAN KARYA MUSIK DAERAH SESUAI DENGAN FUNGSINYA
Fungsi Musik Bagi Manusia
a.
Sarana
Terapi Kesehatan
· Ketika mendengar music, gelombang
listrik di otak dapat dipercepat atau diperlambat.
· Hormon, denyut nadi, dan tekanan
darah dapat bekerja mengikuti irama music sehingga menimbulkan rasa tenang,
santai, dan nyaman. Perubahan yang akan kita alami adalah peningkatan
kesehatan.
b.
Sarana
Peningkatan Kecerdasan
· Musik klasik yang didengarkan
pada ibu hamil dapat meningkatkan kecerdasan janin dalam kandungannya.
· Ada tiga kecerdasan yang
dibutuhkan manusia, yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasaan emosional
(EI atau EQ), dan kecerdasan spiritual (SI atau SQ). Lagu daerah dapat
dimanfaatkan dalam peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual.
c.
Sarana
Refreshing dan Rekreasi
d.
Sarana
Motivasi
· Perasaan bahagia -> motivasi
-> semangat hidup
· Lagu-lagu patriotic yang
diciptakan itu dimaksudkan untuk menumbuhkan motivasi bertempur. Contoh, lagu
Indonesia Raya dinyanyikan untuk memotivasi agar kita semakin cinta terhadap
Indonesia.
Fungsi Musik Daerah
a.
Sarana
Upacara Adat dan Keagamaan
· Untuk mengiringi upacara adat
setempat
· Contoh :
- Irama bedug. Pengiring sambutan
hari raya Islam
- Angklung. Pengiring Upacara Seren
Taun di Sunda
- Musik lesung. Ritual mengusir
gerhana di pedesaan Jawa Tengah
- Lembah Baliem, Papua. Upacara
berangkat berburu diiringi music dan tarian
b.
Pengiring
Tari Adat
Paduan
music dan tari daerah menjadi ciri khas suatu daerah.
c.
Media
Bermain
Lagu
daerah biasa digunakan sebagai media bermain anak-anak.
d.
Media
Penerangan dan Komunikasi
· Musik adalah bahasa universal
yang dapat dinikmati semua orang meski kadang-kadang orang lain tidak mengerti
bahasanya
· Musik dapat menyampaikan pesan ke
seluruh bangsa
· Tiap penyelenggaraan acara besar,
seperti PON, Pemilu, Hari Pendidikan Nasional dan sebagainya, diputarkan lagu
yang berkaitan. Hal ini menunjukkan music bermanfaat sebagai bagian upaya
penerangan kepada masyarakat.
e.
Iringan
Pertunjukan
Dalam
seni pertunjukan, music berfungsi sebagai penguat suasana.
MENGENAL
STRUKTUR MUSIK DAERAH
Struktur
tiap lagu daerah berbeda-beda. Perbedaan itu dapat dilihat dari unsur-unsur
musikalitasnya, yaitu sebagai berikut.
1.
Irama
· Irama music dipengaruhi tinggi
rendah dan panjang pendek nada dalam pola birama tertentu
· Nada, tangga nada, birama, dan
pola irama menjadi bagian penting dalam pembentukan irama
2.
Struktur
Melodi
· Dibentuk oleh susunan nada yang
dipahami sebagai tinggi rendahnya bunyi dalam music.
· Unsur
struktur melodi :
- Tinggi rendahnya bunyi (pitch)
- Unsur panjang pendek (durasi)
- Keras lemah (dinamika)
- Warna nada (timbre)
· Struktur melodi merupakan unsur
utama & penanda ciri lagu dan music yang akan menentukan keindahan music
Tinggi
Rendahnya Nada (Pitch)
§ Besar kecilnya frekuensi suara
§ Suara dihasilkan oleh getaran
suatu benda
§ Jika dihitung jumlah getaran per
detik, akan ditemukan frekuensi
§ Frekuensi Rendah? NADA RENDAH.
Frekuensi Tinggi? NADA TINGGI.
§ Suara manusia bersumber dari
getaran pada pita suara
§ Pitch kurang tepat = nada sumbang
a.k.a fals
Lirik
§ Lirik menjadi identitas utama
music daerah
§ Lirik ditulis untuk mengomunikasikan
maksud dan tujuannya, perasaannya, keinginannya, dan pesannya
§ Pendengar dapat menghayati lagu
dengan lirik
§ Lirik biasa berisi cerita daerah
POLA
REPETISI
Repetisi
berarti pengulangan
Ada
baris-baris kalimat yang diulang
Menguatkan
maksud
Contoh : Gundhul-gundhul
Pacul
POLA SYAIR
Tersusun
dari 4 baris dalam satu bait
Berpola
sajak a-a-a-a, banyak digunakan lagu daerah
Bait
berikutnya biasa menggunakan a-b-a-b
Contoh :
Gending Sriwijaya
POLA PANTUN
Lagu daerah
tertentu menggunakan lirik dengan pola pantun dan karmina yang bersajak a-b-a-b
dan a-a.
Di Aceh
& Maluku pantun disebut panton.
Di Mandaling
disebut ende-ende.
Di Bengkulu
disebut rejong.
Di Jawa
disebut parikan.
Di Sunda
disebut sesindiran & sesuwalan.
POLA KHUSUS
Sebagai
penanda khusus bagi jenis lagu tertentu.
Tembang
macapat di Jawa mengikuti pola ini.
Meliputi
ketentuan tentang jumlah baris (gatra)
dalam bait (pupuh) – jumlah suku kata (guru wilangan) dalam tiap gatra – bunyi
suku terakhir (guru lagu) dalam tiap gatra.
11 Tembang
Macapat : dandanggula, sinom, asmarandana, kinanthi, pangkur, durma, mijil,
maskukamambang, megatruh, gambuh.
Jenis
Sederhana :
- Asmaranda
7 baris
dengan suku kata & suku terakhir 8(i), 8(a), 8(o), 7(a), 8(u), 8(a)
- Kinanthi
6 baris
dengan suku kata & suku terakhir 8(u), 8(i), 8(a), 8(i), 8(a), 8(i)
- Mijil
6 baris
dengan suku kata & suku terakhir 10(i), 6(o), 10(e), 10(i), 6(i), 6(u)
- Maskumambang
4 baris
dengan suku kata & suku terakhir 12(i), 6(a), 8(i), 8(a)
- Pucung
4 baris
dengan suku kata & suku terakhir 12 (u), 6(a), 8(i), 12(a)
- Gambuh
5 baris
dengan suku kata & suku terakhir 7(u), 10(u), 12(i), 8(u), 8(o)
Ada 2
penyajian tembang di Sunda : tembang buhun (klasik) & tembang kaayeunaan (garapan baru).
Tembang buhun disajikan tanpa music, ditulis dengan huruf
Arab. Ada 3 : rancak (kisah Rasul),
raekan (upacara perkawinan) & beluk (diakhiri alok tiap baitnya).
Tembang kaayeunaan dibagi 3 : langgam kulon (terpengaruh
music modern), langgam Bandung & langgam wetan.
POLA BEBAS
Lirik tidak mengikuti pola aturan tertentu yang mengikat.
Misalnya Lagu Binde Biluhuta dari Sul-Ut.
TEKNIK
BERNYANYI LAGU TRADISIONAL DAN LAGU
1.
Teknik Unisono
§ Teknik bernyanyi dengan satu
suara tanpa akor, yang dinyanyikan hanya melodi pokoknya saja
§ Bila solo, sudah pasti unison.
Bila grup, namun satu suara, itulah unisono.
§ Permainan tradisional anak-anak
diiringi nyanyian dengan bersama-sama dan dapat disimpulkan bahwa teknik
bernyanyi ini menggunakan teknik unison.
2.
Teknik Grup Vokal
§ Teknik bernyanyi bersama lebih
dari satu suara